Pada saat ini perkembangan teknologi begitu pesat ,dari tahun ke tahun penemuan teknologi baru sungguh sangat menakjubkan disegala bidang ,khususnya pada bidang automotif persaingan antar sesama mekanik dan kekreativitasan mereka maka penemuan baru dalam bidang automotif sangat banyak dan semakin berkembang baik itu dalam segi mesin ,rangka,maupun komponen pendukung lainnya.
Nah saat ini saya akan membahas tentang berbagai type mesin menurut susunan silindernya beserta kelebihan dan kekurangannya.Type mesin menurut susunan silindernya yaitu ada type mesin in line, boxer atau biasa disebut mesin flat,mesin type v, mesin type W, mesin type L, mesin type H,mesin type U, mesin X, mesin wankel/ rotary engine.
1.Mesin type in line
Mesin type in line yaitu mesin ini memiliki susunan silinder mesin sejajar atau sebaris, intinya susunan cilindernya sebaris. Mesin jenis ini sangat umum digunakan pada kendaraan baik kendaraan roda dua dan roda empat.Mesin Inline pada Mobil
Mesin inline pada mobil dapat di temukan terpasang secara longitudinal maupun transversal.
Mobil-mobil jenis MPV biasanya menerapkan longitudinal engine sedangkan untuk mobil Sedan umumnya menggunakan konstruksi transversal untuk menghemat ruang mesin.
Mesin inline pada motor
Mayoritas sepeda motor yang menggunakan mesin inline menerapkan konstruksi transversal seperti pada motor Yamaha M1, Ninja 250 dan masih banyak lagi.
Ada beberapa yang memasangnya secara Longitudinal dan dikombinasikan dengan sistem penggerak propeler seperti yang dterapkan pada motor Triumph Rocket III inline-3.
contoh gambar mesin type in line:
- Biaya produksi rendah khususnya untuk konfigurasi 3-4 silinder.
- Memungkinkan digunakan untuk 2, 3, 4, 5, 6 silinder.
- Inline 6 silinder memiliki balance yang paling baik.
- Bisa digunakan untuk mesin diesel.
- Menghaslkan torsi yang lebih besar di banding konfigurasi lainnya.
- Bisa dipasang secara transverse ataupun longitudinal pada kendaraan.
- Konsumsi bahan bakar lebih efisien.
Kekurangan mesin Inline:
- Getaran dan bising yang dihasilkan mesin lebih besar khususnya pada mesin 3 silinder inline.
- Tidak bisa menggunakan lebih dari 6 silinder karena akan membuat poros engkol semakin panjang dan mudah bengkok.
- Kubikasi maksimal untuk hasil maksimal yang mungkin di terapkan adalah 3.000 CC.
2.Mesin type v
Mesin V pada mobil
Mesin dengan konfigurasi V pada mobil umumnya di letakan secara Longitudinal dan ada juga yang dipasang secara transversal namun cukup jarang.Mesin V mampu mengakomodasi jumlah silinder banyak misalnya V6, V8, V10 hingga V12.Tak heran jika mesin konfigurasi V banyak di terapkan pada mobil sport yang membutuhkan mesin berperforma tinggi.Tidak sulit menemukan supercar dengan mesin V seperti mobil-mobil buatan Ferrari, Lamborghini, Mclaren dan masih banyak lagi.
Mesin V pada motor
Mesin V di sepeda motor umumnya diletakkan secara transversal, ada juga yang dipasang secara longitudinal tapi cukup jarang salah satunya motor buatan Moto Guzzi.
contoh gambar mesin type v:
- Suara yang dihasilkan lebih mantap
- Bisa digunakan untuk silinder banyak
- Konfigurasi V8 di kenal lebih baik dalam hal balance, minim getaran, dan menghasilkan performa yang cukup baik
- Bisa mencapai RPM tinggi (9000 RPM)
Kekurangan mesin V
- Biaya produksi mahal
- Biaya perawatan mahal
- Konsumsi bahan bakar tidak efisien
3.Mesin type Boxer
Mesin type boxer biasa juga kita kenal dengan sebutan mesin Flat umumnya di pasang secara Transversal pada chasis mobil atau motor.Mesin Boxer pada Mobil
Tidak banyak mobil yang mengunakan mesin jenis ini, Subaru yang paling terkenal dengan mesin Boxer. Selain Subaru ada juga Porche yang menggunakan tipe mesin flat untuk mobil buatannya.
Mesin Boxer pada motor
Mesin boxer pada motor dapat ditemukan pada beberapa produk buatan BMW seperti BMW1200GS. Pada sepeda motor, mesin flat juga terpasang secara transversal, karena secara konfigurasi memang hanya satu posisi ini saja layout yang paling mungkin digunakan.
contoh mesin type boxer:
- Mesin yang paling stabil (karena memiliki titik berat paling rendah)
- Dapat mengakomodasi 2, 4, 6 silinder
- Memiliki keseimbangan yang baik
- Getaran dan noise yang dihasilkan oleh mesin sangat minim.
Kekurangan mesin Boxer
- Kurang cocok untuk mesin diesel.
- Cukup merepotkan ketika maintenance.
- Membutuhkan tempat yang luas.
4.Mesin type W
5.Mesin type X
Bila Sebuah Mesin W dikembangkan dari mesin V maka pada mesin jenis X ini merupakan gabungan mesin V blok horizontal menentang satu sama lain. Jadi, silinder tersebut diatur dalam empat bank, dilihat silinder hedanya ini akan muncul sebagai X.
Konfigurasi ini sekarang sangat jarang ditemukan, terutama karena berat dan kompleksitas dibandingkan dengan mesin tipe biasa. Kebanyakan contoh mesin X ada dan dipergunakan pada
era Perang Dunia II, dan dirancang untuk pesawat militer besar. Sebagian besar adalah X-24s berdasarkan ada V-12s. sedangkan pengembannya sebagian diantaranya adalah Ford, X-8 prototipe tahun 1920, Daimler-Benz DB 604, yang dikembangkan untuk program Bomber B Luftwaffe (angkatan Udara Jerman Pimpinan Goering) Isotta-Fraschini Zeta R.C. 24/60, dikembangkan untuk Caproni F6 tempur, (1943) Rolls-Royce Exe, sebuah lengan katup mesin prototipe berpendingin udara.
6.Mesin type U
Ariel Square FourMesin jenis ini adalah seperti dua buah mesin inline sejajar yang akan tampak seperti huruf U, kedua mesin ini memiliki poros engkol sendiri sendiri yang kemudian dihubungkan dtu dengan yang lain dengan geer atau rantai, mesin ini akhirnya juga tidak berkembang karena lebih berat dan kompleks.
Contoh penggunaan mesin U adalah pada sepedamotor Ariel Square Engine (1931-1959). Desain ini dihidupkan kembali sebagai versi dua-stroke pada beberapa motor Suzuki balap, dan selanjutnya diproduksi massal menjadi Suzuki RG500. Walaupun beberapa mesin jenis U berhasil dalam Dunia balap, tetapi pada perkembangannya tidak begitu laku dalam produksi massal.
7.Mesin type H
Brough Superior H4 Motorcycle engineSebuah mesin H (atau H-blok) adalah sebuah konfigurasi mesin di mana silinder sejajar sehingga jika dilihat dari depan, mereka tampak dalam susunan vertikal atau horisontal H. Sebuah mesin H dapat dilihat sebagai dua mesin datar, satu di atas atau di samping yang lain. Masing-masing memiliki crankshaft sendiri, yang kemudian didigabungkan bersama-sama di salah satu ujungmya. Konfigurasi H memungkinkan didesain mesin multi-silinder yang lebih pendek, kadang-kadang memberikan keuntungan pada pesawat. Untuk aplikasi balap mobil ada kelemahan karena memiliki konfigurasi H maka mesin harus dibuat agak lebih tinggi agar knalpot dapat tersalurkan dengan baik, padahal dengan mesin yang tinggi maka pusat grvitasi akan semakin tinggi hingga mengurangi kestabilan kendaraan itu sendiri.
8.Mesin type L
Mesin type L adalah mesin yang memiliki posisi piston berbentuk seperti huruf L,maka dari itu mesin ini disebut mesin L, mesin jenis ini banyak ditemukan pada motor-motor buatan Ducati.contoh gambarnya:
9.Mesin Wankel / Rotary Engine
Mesin Wankel di Deutsches Museum Munich, Jerman
Mesin wankel atau disebut juga mesin rotary adalah mesin pembakaran dalam yang digerakkan oleh tekanan yang dihasilkan oleh pembakaran diubah menjadi gerakan berputar pada rotor yang menggerakkan sumbu.
Mesin ini dikembangkan oleh insinyur Jerman Felix Wankel. Dia memulai penelitiannya pada awal tahun 1950an di NSU Motorenwerke AG (NSU) dan prototypenya yang bisa bekerja pada tahun 1957. NSU selanjutnya melisensikan konsepnya kepada beberapa perusahaan lain di seantero dunia untuk memperbaiki konsepnya.
Karena mesin wankel sangat kompak, ringan, mesin ini banyak digunakan pada berbagai kendaraan dan peralatan seperti pada mobil balap, pesawat terbang, go-kart, speed boat.