Facebook 

CARA MEMBACA NILAI HAMBATAN RESISTOR DAN JENIS RESISTOR

CARA MEMBACA NILAI HAMBATAN RESISTOR DAN JENIS RESISTOR





Pengertian resistor 

        Resistor adalah salah satu jenis  komponen elektronika yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronik. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakan resistor. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang mempunyai fungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan yang berkebangsaan Jerman.

Apa itu OHM?

Ohm adalah sebuah satuan dalam SI(satuan international) dari impedansi listrik, atau dalam kasus arus searah, hambatan listrik.OHM memiliki lambang seperti ini (lambang: Ω) . Nama ohm  ini berasal dari penemunya yaitu ilmuwan Georg simon Ohm.


Satu ohm (yang diukur oleh alat ohm-meter) adalah hambatan listrik pembawa arus yang menghasilkan perbedaan tegangan satu volt ketika arus satu ampere melewatinya.

RUMUS:                                                                        Keterangan:  R = Ohm (hambatan)
                                                                                                             V = Volt (tegangan)
                                                                                                              I  = Ampere( kuat arus)
{\displaystyle \Omega ={\dfrac {\mbox{V}}{\mbox{A}}}={\dfrac {{\mbox{m}}^{2}\cdot {\mbox{kg}}}{{\mbox{s}}^{3}\cdot {\mbox{A}}^{2}}}}     atau  R = V : I                                  


Pada umumnya Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LDR.
Baca juga : jenis- jenis komponen listrik beserta pengertian ,fungsi dan simbolnya

CARA MEMBACA NILAI RESISTOR BERDASARKAN GELANG WARNANYA
Nilai resistor dapat dihitung dengan membaca arti gelang warna yang berada pada tubuh Resistor itu sendiri .Resistor memiliki 4 gelang warna pada umumnya ,tetapi ada juga yang bergelang 5 dan bergelang 6, untuk resistor yang bergelang 6 , gelang warna yang terakhir adalah adalah coefficient temperatur dan satu gelang sebelum gelang terakhir sebagai toleransi resistor , sedangkan gelang kedua dari gelang terakhir yaitu sebagai multiplier( pengali terhadap 10 pangkat)

Resistor memiliki gelang warna yang agak berjarak jauh dengan gelang warna lainnya ini ,yang dinamakan gelang terakhir yang artinya nilai toleransi sebuah resistor, gelang ini biasanya memiliki warna emas,perak ,dll. Untuk lebih jelasnya lihat gambar.





PERHITUNGAN RESISTOR 4 GELANG WARNA


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Gelang ke-4 Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

PERHITUNGAN RESISTOR 5 GELANG WARNA 


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Gelang ke-5 Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.

PERHITUNGAN 6 GELANG WARNA 

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Gelang ke-5 Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Gelang ke-6 Merupakan Temperatur Coefficient

Contoh:

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Gelang ke 6 : Merah = 50 ppm
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10% dan memiliki Temperatur Coefficient 50 ppm.


Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kami memakai singkatan seperti berikut :
HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. HiJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)


Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Angka :



Membaca nilai Resistor yang berbentuk komponen Chip lebih mudah dari Komponen Axial, karena tidak menggunakan kode warna sebagai pengganti nilainya. Kode yang digunakan oleh Resistor yang berbentuk Komponen Chip menggunakan Kode Angka langsung jadi sangat mudah dibaca atau disebut dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor)

Contoh :
Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;
Contoh cara pembacaan dan cara menghitung nilai resistor berdasarkan kode angka adalah sebagai berikut :
Masukkan Angka ke-1 langsung = 4
Masukkan Angka ke-2 langsung = 7
Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)

Contoh-contoh perhitungan lainnya :
222 → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm
103 → 10 * 10³ = 10.000 Ohm atau 10 Kilo Ohm
334 → 33 * 104 = 330.000 Ohm atau 330 Kilo Ohm

Ada juga yang memakai kode angka seperti dibawah ini :
(Tulisan R menandakan letaknya koma decimal)
4R7 = 4,7 Ohm
0R22 = 0,22 Ohm

Keterangan :
Ohm = Ω
Kilo Ohm = KΩ
Mega Ohm = MΩ
1.000 Ohm = 1 kilo Ohm (1 KΩ )
1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
1.000 kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)